‘Iwadh Khuluk Berupa Jasa; Studi Analisis Terhadap Pendapat Imam Syafi’i

hasan Anwar

Abstract


Artikel ini disusun guna mengkaji pendapat serta istinbat Imam Syafi’i tentang ‘iwadh dalam khuluk yang berupa jasa. Selain itu, akan juga dikaji mengenai relevansi pendapat Imam Syafi’i tersebut dengan hukum yang ada di indonesia, akni Kompilasi Hukum Islam. Hasil dari penelitian kepustakaan ini menunjukkan bahwa iwadh tidak harus berupa materi atau barang, akan tetapi boleh berupa jasa atas dasar kesepakatan kedua belah. Menurut Imam Syafi’i bahwa istri dapat membayar iwadh dengan menggunakan jasa menyusui anak hasil hubungan dengan suaminya yang telah dikhuluk. Karena menyusukan anak itu juga merupakan kewajiban suami untuk membiayainya, maka istri bisa menjadikan haknya sebagai iwadh, tentunya dengan kesepakatan dalam menetapkan pendapatnya, Imam Syafi’i menggunakan metode qiyas, yaitu dengan menyamakan iwadh khuluk berupa jasa dengan akad sewa menyewa. Illat atau persamaan antara keduanya terletak pada adanya kemanfaatan yang dapat dirasakan. Sedangkan dalam komplikasi hukum islam tidak menyebut secara eksplisit mengenai jenis dan besarnya iwadh, akan tetapi semua berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yang berperkara. Jika kedua belah pihak sepakat dengan iwadh berupa jasa,maka terjadilah khuluk.


Keywords


Iwadh, khuluk, Services, Imam Syaf`i, divorce.

Full Text:

PDF

References


Ahmad, Idris,1990, Fiqh Menurut Madzhab Syafi’i, Jakarta:Widjaya.

Ahnan, Maftuh, t.th., Fiqih Wanita, Surabaya: Terbit Terang.

Alhamdani,H.S.A,1989,Risalah Nikah Hukum P erkawinan Islam, Diterjemahkan oleh: Agus Salim,Jakarta: PustakaAmani.

al-Jamal, Ibrahim Muhammad, 1991, Fiqh al-Mar'ah al-Muslimah, Doterjemahkan oleh: S.Ziqad 'Abbas, Islam "Fiqih Wanita", Jakarta: Pustaka Panjimas.

Al-Jaziri, Abdur Rahman, t.th., Kitab al-Fiqh Ala Madzhab al-Arbaah, Juz IV Berikut: Darul Kitabil Alamiyah.

AshShiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi,1973,Pokok-Pokok Pegangan Imam-Imam Madzhab dalam Membina Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

AshShiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi,1997, Hukum-Hukum Fiqh Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Azwar, Saefudin,1998, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brata, Sumadi Surya, t.th., Metode Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Depag RI, 1989, Al-Qur'an Dan Teriemahannya, Semarang: CV.Alwaah.

Depag RI, 1993, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakara: Departemen Agama Pusat.

Halim, Abdul Abu Shiqoq,1999, Kebebasan Wanita, Jakarta:Gema Insani Pustaka.

Hanafi, A., t.th., Pengantar dan Sejarah Hukum IsIam, Jakarta: Bulan Bintang.

Harun,Nasroen,1996, Ushul Fiqh, Jakarta: Logos.

Himpunan Peraturan Perundang Undangan Tentang KHI, 2005, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokus Media.

Idris, Abdul Fatah dan Abu Ahmadi, 1990, Fiqh Islam Lengkap, Jakarta: Rineka Cipta.

Khallaf, Abdul Wahhab,1994, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: Diana Utama.

Maududi, Abul A'la, Kawin dan Cerai Menurut Islam, Jakarta: Gema Insani Press,1996.

Mubarrok, Jaih, 2002, Modifikasi Hukum Islam, Jakarta:Raja Grafinda.

Muchtar, Kamal, t.th., Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, Cet.l, Jakarta: Bulan Bintang.

Mughniyah, Muhammad Jawad, 2007, Fiqh Lima Mazhab, Cet.7, Jakarta: Lentera.

Muhammad, Imart Abdulah, bin Ismail bin al- t,th,, Shahih al- Bukhari, Juz III, Berikut: Dar al-fikr.

Mukhtar, Kamal, 1974, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang.

Nasif, Fatimah Umar, 2003, Hak dan Kewajiban Perempuan Dalam Islam, Jakarta: Cendikia.

Nasution, Lahmuddin, 2001, Pembaruan Hukum Islam dalam Mazhab Syafi’i, Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Noeh, Zaini Ahmad,1991, Perceraian Orang Jawa: Studi Tentang Pemutusan Perkawinan di Kalangan Orang Islam Jawa, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nuruddin, Amiur, Azhai Akmal Taigan, 2004, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta:Kencana.

Proyek pembinaan prasarana dan sarana, 1984, Ilmu Fiqh, Jakarta: Dirjen Pembangunan Kelembagaan Agama Islam.

Qudamah, Ibnu, t.th., Al Mughni, Berikut: Darul Kutub al llmiyah, Juz VIII.

Rofiq, Ahmad, 1997, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusyd, Ibnu, 1990, Bidayah al-Mujtahid, Diterjemahkan oleh: Abdurrahman dan A.Haris Abdullah, Semarang: Asy-Syifa,Cet.Ke-1.

Sabiq, Sayyid, t.th., Fiqh al-Sunnah, Jilid II, Berikut: Daar al-Fikr.

Syarifuddin, Amir, 2006, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Cet.I, Jakarta: Kencana.

Umam,Chairul,2000, Ushul Fiqh. Bandung:Pustaka Setia.

Yahya, Muhtar dan Fatkhurrohman, 1986, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islam, Bandung: PT. al-Ma'arif.

Yunus, Mahmud, 1983, Hukum Perkawinan Dalam Islam, Jakarta: PT. Hidakarya Agung.

Undang-undang Perkawinan No. I tahun 1974 dengan penjelasannya Peraturan Pemerintah No79 tahun I975, Semarang: Aneka llmu




DOI: https://doi.org/10.34001/istidal.v2i1.671

Article Metrics

Abstract view : 166 times
PDF - 94 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License

Isti'dal: Jurnal Studi Hukum Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats