Relevansi Prinsip Tasamuh di Era Kontemporer

Nurul Maulidi Widya Ningrum, Mutrofin Mutrofin

Abstract


 Abstract

This research examines the principles of tasamuh and their relevance to the current era, the aim of this research is to find answers to the relevance of the principles of tasamuh and their relevance in this contemporary era, with qualitative research literature studies, this research looks for the history of Ahlusunnah Waljama'ah, the principles of Ahlusunnah Waljama' ah, and evidence of the principles of tasamuh which are relevant today, the results of this research provide an in-depth understanding of the history of Ahlusunnah Wal jama'ah, the principles of aqidah held by the Ahlusunnah Waljama'ah sect, and the relevance of the principles of ttasamuh in the contemporary era, and the researcher found The answer is that the Aswaja sect was formed because of the tahkim incident between Muawiyah and Ali bin Abi Talib which caused the Muslim community to be divided into 73 groups in accordance with the words of the Prophet, and the principles of the Ahlusunnah Waljama'ah aqidah which uses the Al-Qur'an and Sunnah and ijtima' of the ulama' in determining a law, faith in the pillars of faith, and obedience to leaders in matters of virtue and so on, and the principle of tasamuh or tolerance is still held by many people, especially the followers of Ahlusunnah Waljama'ah because they use tasamuh in life there will be peace.

Keywords: history of Aswaja, principle of aswaja, tasamuh

Abstrak

Penelitian ini mengkaji prinsip tasamuh dan relevansinya dengan era sekarang, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban relevansi prinsip tasamuh dan relevansinya di era kontemporer ini, dengan penelitian kualitatif studi pustaka, riset ini mencari sejarah Ahlusunnah Waljama’ah, prinsip-prinsip Ahlusunnah Waljama’ah, dan bukti prinsip tasamuh yang relevan pada masa kini, hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam mengenai sejarah Ahlusunnah Wal jama’ah, prinsip-prinsip aqidah yang dipegang oleh aliran Ahlusunnah Waljama’ah, dan relevansi prinsip ttasamuh di era kontemporer, dan peneliti menemukan jawaban bahwa aliran Aswaja terbentuk karena peristiwa tahkim antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib yang membuat umat muslim menjadi terpecah belah menjadi 73 golongan yang sesuai dengan sabda Rasulullah, dan prinsip-prinsip aqidah Ahlusunnah Waljama’ah yang menggunakan AL-Qur’an dan Sunnah dan ijtima’ para ulama’ dalam menentukan suatu hukum, beriman kepda rukun iman, dan taat kepada para pemimpin dalam hal kebajikan dan lain-lain, dan prinsip tasamuh atau toleransi ini masih dipegang oleh banyak orang terutama para pengikut Ahlusunnah Waljama’ah karena dengan menggunakan tasamuh dalam kehidupan akan tercapainya perdamaian.

Kata kunci: sejarah Aswaja, prinsip aswaja, tasamuh


Keywords


Sejarah Aswaja, Prinsip Aswaja, Tasamuh

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.34001/jasna.v3i2.6132

Article Metrics

Abstract view : 23 times
PDF - 22 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JASNA : Journal For Aswaja Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

IT Support by Data Center and IT Development Unisnu Jepara

INDEX BY :