TINJAUAN KONSEP NAFKAH DI ERA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF IMAM SYAFI‘I

Muhyiddin Muhyiddin

Abstract


Abstract

This study aims to examine how Imam Shafi'i conceptualizes a living in terms of the aspect of the obligation to provide a living, the types of income that must be provided, and the level of livelihood. Then examine whether the concept is still relevant in the digital era. This study uses a type of qualitative literature research and a normative approach, the data sources used are primary sources in the form of Kitab al-Umm, and secondary sources in the form of books and journals related to livelihoods and the digital era, as well as the Marriage Law and the Compilation of Islamic Law. Data collection method used is documentation, and data analysis using descriptive and inductive. The results of this study state that, First, according to Imam Shafi'i, it is the husband who is obliged to provide a living. The types of livelihood that must be provided at a minimum are clothing, food, shelter. The level of living that must be provided is in accordance with the standard of staple food at the place of residence and adjusted to the husband's economy. One mud for a poor husband, two mud for a rich husband, and one and a half for a middle husband. Second, the opinion of Imam Syafi'i, the first regarding the obligation to earn a living is still relevant in the digital era. The second opinion about the kinds of income that must be given is irrelevant to the digital era if the husband is poor, but this opinion can be relevant if the husband is rich. The third opinion about the level of living, is still relevant to the digital era.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang bagaimana Imam Syafi'i mengkonsepkan nafkah dalam aspek kewajiban memberi nafkah, macam-macam nafkah yang wajib diberikan, dan kadar nafkah. Kemudian meneliti apakah konsep tersebut masih relevan di era digital. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan dan pendekatan normatif, sumber data yang digunakan adalah sumber primer berupa kitab al-Umm, dan sumber sekunder berupa buku dan jurnal terkait nafkah dan era digital, serta Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dan analisis data menggunakan deskriptif dan induktif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, Pertama, menurut Imam Syafi'i, yang wajib memberi nafkah adalah suami. Macam-macam nafkah yang harus diberikan secara minimal adalah sandang, pangan, papan. Kadar nafkah yang harus diberikan sesuai dengan standar makanan pokok di tempat tinggal dan disesuaikan dengan ekonomi suami. Satu mud untuk suami miskin, dua mud untuk suami kaya, dan satu setengah mud untuk suami pertengahan. Kedua, pendapat Imam Syafi'i, yang pertama tentang kewajiban mencari nafkah masih relevan di era digital. Pendapat kedua tentang macam-macam nafkah yang harus diberikan tidak relevan dengan era digital bila suami miskin, namun pendapat ini bisa menjadi relevan bila jika suami kaya. Pendapat ketiga tentang kadar nafkah, masih relevan dengan era digital.


Keywords


The Concept of A Living, The Level of A Living, The Digital Era

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Farid. “Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0”. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain. Vol. 4 (2009): 48. Diakses 22 Juni 2021. Doi: dx.doi.org/10.25105/jdd.v4i1.4560.

Abu Nashr, Sutomo. 2019. Sekilas Tentang Kitab Al-Umm. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.

Ajib, Muhammad. 2018. Mengenal Lebih Dekat Mazhab Syafi’i. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.

Al-Asqolani, Ibnu Hajar. 2013. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam. Terj. Khalifaturrahman dan Haer Haeruddin. Jakarta: Gema Insani.

Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.

As-Subki, Ali Yusuf. 2012. Fiqh Keluarga “Pedoman Berkeluarga Dalam Islam”. Jakarta: Amzah.

Asy-Syafi’i. 2014. al-Umm, jil. 9. Terj. Misbah. Jakarta: Pustaka Azam.

Bahri, Syamsul. 2015. “Konsep Nafkah dalam Hukum Islam”. Jurnal Ilmu Hukum, vol. 17: 397-398.

Burhan, Bungin. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

Darmawati. 2014. “Nafkah Dalam Rumah Tangga Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Kelurahan Gunung Sari Makassar)”. Tesis Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Decky Hendarsyah. 2019. “E-Commerce Di Era Industri 4.0 Dan Society 5.0”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. Vol. 8: 172.

Dewangsa, Denis Candra. 2019. “Studi Analisis Komparatif Pendapat Imam Madzhab Tentang Standar Pemberian Nafkah Kepada Istri Di Era Modern”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Fatakh, Abdul. 2018. “Nafkah Rumah Tangga Dalam Perspektif Hukum Islam”. Jurnal Pengkajian Penelitian Ekonomi Dan Hukum Islam: 72. Diakses 25 Maret 2021. Doi: 10.24235/inklusif.v3i1.2766.g1656.

Fazli, Teuku Khairul. 2018. Ushul Fiqih Madzhab Asy-Syafi’i. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.

Gusnia, Erna. 2020. “Nafkah Oleh Istri Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Negara Batin Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur)”. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Metro.

Halim, Nipan Abdul. 2002. Membahagiakan Istri Sejak Malam Pertama. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, M. Ali. 2003. Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam. Jakarta: Prenada Media.

Jauhari, Wildan. 2018. Biografi Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.

Kaltsum, Lilik Ummi. & Abdul Moqsith. 2015. Tafsir Ayat-Ayat Ahkam. Ciputat: UIN Press.

Kementerian Agama RI. 2019. Al-Qur;an Dan Terjemahannya Edisi Penyempurnaan. t.t.p.: t.p.

Khalil, Rasyad Hasan. 2009. Tarikh al-Tasyri’ al-Islami. Terj. Nadirsyah Hawari. Jakarta: Amzah.

Kurniansyah, Ahmad Agung. 2019. “Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Perspektif Urf dan Akulturasi Budaya Redfield (Studi Kasus di RW Sani Sari, Dusun Mundukkunci, Desa Tegalinggah, Kabupaten Singaraja Provinsi Bali)”. Tesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Muchtaromah, Bayyinatul. 2008. Pendidikan Reproduksi bagi Anak Menuju Akil Baligh. Malang: UIN Malang Press.

Muzammil, Iffah. 2019. Fiqh Munakahat. Tangerang: Tira Smart.

Nasution, Khoirudin. 2004. Hukum Perkawinan 1. Yogyakarta: Academia Tazaffa.

Prasetyo, Banu. & Umi Trisyanti. 2018. “Revolusi Industri 4.0 Dan Tantangan Perubahan Sosial”. Prosiding SEMATEKSOS 3 “Strategi Pembangunan Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0” (2018): 22. Diakses 10 Juni 2021. Doi:dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4417

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rahim, Muhammad Yusuf. 2011. “Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran Dan Informasi Pada UIN Alaudin Makasar”. Jurnal Wawasan KeIslaman Sulesana, vol. 6: 127-128. Diakses 10 Juni 2021. Doi: doi.org/10.24252/.v6i2.1408.

Rohmah, Anny Nailatur. & Ashif Az Zafi. 2020. “Jejak Eksistensi Madzhab Syafi’i di Indonesia,” Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol. 8: 175. diakses 22 Maret 2021. Doi: 10.24235/tamaddun.v8i1.6325.g2955.

Sabiq, Sayyid. 2007. Fiqhus Sunnah, jil. 3. Terj. Nor Hasanuddin. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Setiawan, Wawan. 2017. “Era Digital dan Tantangannya”, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan: 1-2.

Soekanto, Soerjono. & Sri Marmudji. 2003. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suarni, Seri. 2019. “Kadar Nafkah Keluarga Menurut Ketentuan Madzhab Syafi’i (Studi Kasus Di Desa Panjoe Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.

Subhan. 2013. “Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Qur’an (Dari Segi Qath’i Dan Zhanni)”. Jurnal Pemikiran Hukum Islam. Vol. 12: 325. Diakses 10 Juni 2021. Doi: doi.org/10.21093/mj.v12i2.

Surani, Dewi. 2019. “Studi Literatur: Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, vol. 2: 458.

Suwendra, I Wayan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan. Bali: Nilacakra.

Syafrudin. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media 2010.

Syafuri, B. 2013. “Nafkah Wanita Karir Dalam Perspektif Fikih Klasik”. Jurnal Al-Ahkam: 157. Diakses 25 Maret 2021. Doi: 10.15408/ajis.v13i2.933.

Tihami. & Sohari Sahrani. 2010. Fikih Munakahat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2012. Kompilasi Hukum Islam. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2012.

Wirawan, Vani. 2020. “Penerapan E-Government dalam Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0 Kontemporer di Indonesia”. Jurnal Penegakan Hukum Dan Keadilan. Vol. 1: 7-8. Diakses 10 Juni 2021. Doi: 10.18196/jphk.1101.

Wahyudin, Udin. 2012. Advanced Learning Islamic Education 3. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Wibowo, Edi Wahyu. 2018. “Analisi Ekonomi Digital dan Keterbukaan Terhadap Pertumbuhan GDP Negara ASEAN”. Jurnal Lentera Bisnis, vol. 7: 69. Diakses 22 Juni 2021. Doi: 10.34127/jrlab.v7i2.235

Zakaria, Samsul. 2018. “Ketentuan Nafkah dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Perspektif Gender”. Tesis. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayayan Obor Indonesia.

Zulaikha, Siti. Fiqih Munakahat 1. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2015




DOI: https://doi.org/10.34001/istidal.v7i1.2576

Article Metrics

Abstract view : 546 times
PDF - 591 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License

Isti'dal: Jurnal Studi Hukum Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats