Ukiyo-E : Seni Cetak Cukil Kayu Asli Jepang yang Telah Mendunia
Abstract
Ukiyo-e merupakan seni cukil kayu asli Jepang yang
melegenda, menggambarkan kenikmatan hidup sehari-hari.
Sampai saat ini tradisi membuat karya cukil kayu (ukiyo-e)
masih berlangsung dan sangat dihargai, padahal
perkembangan ipteks dewasa ini semakin
mengesampingkan nilai-nilai budaya tradisi. Ukiyo-e
berasal dari kata ukiyo yang berarti duni adane yang artinya
lukisan. Kata ukiyo diambil dari istilah dalam agama Budha
yang berarti dunia fana, penderitaan yang fana, kemudian
berubah arti menjadi kesukariaan yang fana. Ukiyo-e
merupakan seni tradisi khususnya salah satu bagian dari
seni grafis yang telah diturunkankan secara turun-temurun
dan masih terpelihara cukup baik.
melegenda, menggambarkan kenikmatan hidup sehari-hari.
Sampai saat ini tradisi membuat karya cukil kayu (ukiyo-e)
masih berlangsung dan sangat dihargai, padahal
perkembangan ipteks dewasa ini semakin
mengesampingkan nilai-nilai budaya tradisi. Ukiyo-e
berasal dari kata ukiyo yang berarti duni adane yang artinya
lukisan. Kata ukiyo diambil dari istilah dalam agama Budha
yang berarti dunia fana, penderitaan yang fana, kemudian
berubah arti menjadi kesukariaan yang fana. Ukiyo-e
merupakan seni tradisi khususnya salah satu bagian dari
seni grafis yang telah diturunkankan secara turun-temurun
dan masih terpelihara cukup baik.
Keywords
Ukiyo-e, Jepang, seni grafis
Full Text:
PDFReferences
Mike Susanto. 2012. Diksi Rupa, Yogyakarta; PT. Dictiart.
Majalah Visual Arts edisi 12 April/Mei 2006
M. Dwi Marianto. 1988. Seni Cetak Cukil Kayu. Yogyakarta: PT. Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.34001/jsuluh.v1i1.693
Article Metrics
Abstract view : 409 timesPDF - 308 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Suluh: Jurnal Seni Desain dan Budaya is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Currently this Journal is Indexed
by