Struktur Wajah, Aksesoris serta Pakaian Wayang Kulit Purwo
Abstract
Wayang merupakan kebudayaan yang akrab dengan masyarakat. Wayang adalah salah satu segi kebudayaan yang merangkum berbagai macam bidang seni. Salah satu dari jenis wayang tersebut di atas, yang timbul saat kebudayaan Islam, adalah wayang kulit purwo. Wayang kulit purwo pada dasarnya dibuat dari kulit sapi/lembu”. Wayang kulit purwo menggunakan boneka berbentuk 2 dimensi. Wayang kulit purwo yang menceritakan cerita ramayana maupun cerita mahabarata, dinamai wayang purwo karena wayang ini adalah wayang yang pertama kali menggunakan kulit sebagai media bonekanya. Wayang terdapat pada budaya Indonesia sejak jaman majapahit, namun ceritanya masih berkisar cerita jawa, sedangkan cerita mahabarata populer pada era kerajaan kediri pada era raja Jayabaya di mana cerita mahabarata digubah kembali oleh Empu Sedah kemudian dilanjutkan oleh Empu Panuluh. tetapi masuknya Islam di Indonesia terjadi kolaborasi budaya di mana cerita wayang digunakan sebagai siar agama oleh para sunan. Maka pada era kasunanan ini, sunan Kalijaga membuat boneka wayang dengan kulit sapi/lembu yang diberi nama wayang purwo.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A.G. Pringgodigdo. 1977. Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: PN Yayasan Kanisius
Amir Mertosedono. 1986. Sejarah Wayang, Asal-Usul,, Jenis dan Cirinya. Semarang: Dahara Prize
Atik Soepadi. 1978. Pengetahuan Pendalangan Jawa Barat. Bandung : Lembaga Kesenian Bandung
Atik Soepadi. 1984. Pagelaran Wayang Golek Purwa Gaya Priangan. Bandung: Pustaka Buana
Bambang Suwarno. 1981. Pembuatan Wayang Golek Menak Putihan. Surakarta : Proyek Pengembangan ASKI
Daru SUprapto. 1972. “Wayang dan Kesusastraan Djawa”, Kumpulan Karangan Tentang Pewajangan. Yogyakarta : Panitia Pameran Wayang
Edi Sedyawati. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta : PT Sinat Harapan
Efendy Zarkasi. 1977. Unsur-Unsur Islam Dalam Pewayangan. Bandung : PT Alam Arif
HM Bakir,dkk. 1989. “Laporan Penelitian Pemetaan Seni Kriya Di Yogyakarta”, Laporan Penelitian. Yogyakarta : ISI FSRD Yogyakarta
Kusnadi. 1983. “Peran Seni Kerajinan (Tradisi dan Baru) Dalam Pembangunan)”. Yogyakarta : STSRI “ASRI”
Kusumajadi. 1970. “Wayang Kulit Buto Terong Gaya Yogyakarta”, Sani. Yogyakarta : STSRI “ASRI”
MA. Salmun. 1977. Pengembangan Media Kebudayaan Jawa Barat. Jakarta : Balai Pustaka
Masjukuri. 1982. Sejarah Daerha Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Dep. Pend. Dan Kebud. Yogyakarta
Mardiko. 1988. Darso Sumarto, Dalang dan Pengrajin Wayang Golek. Sinar Pagi
Ny. Umar Wirahadikusuma. 1983. Hasil Kerajinan Warisan Nenek Moyang yang PErlu DIlestarikan. Majalah Kartika
Oka A Yoeti. 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : PN Angkasa
RM. Ismunandar K. 1985. Wayang Asal-usul dan Jenisnya. Semarang : Dahara Prize.
RS. Subalidinata. 1986. Purwakandha Sumber Cerita Wayang Purwa. Yogyakarta : Dep. Pend. Dan Kebud. Yogyakarta
Sri Mulyono. 1987. Wayang dan Karakter Manusia. Jakarta: PT Gunung Agung
Sri Mulyono. 1978. Wayang Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya. Jakarta: PT Gunung Agung
Singgih Wibisono. 1983. Seni Dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta : Gramedia
Sajid RM. 1958. Bauwarna Wayang. Yogyakarta : PT Percetakan Republik Indonesia
DOI: https://doi.org/10.34001/jsuluh.v1i1.691
Article Metrics
Abstract view : 2038 timesPDF - 2391 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Suluh: Jurnal Seni Desain dan Budaya is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Currently this Journal is Indexed
by