FORMULASI MODEL DAKWAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
Abstract
Abstract
Applying the concept of the new paradigm model of community development of Islam became a necessity that needs to be engaged. This is because the ?develop- ment was considerably an important issue when the empirical reality of preach showed a deep concern, with more ?overwhelming errors and simplifications are too deep to see and understand propaganda. Preach who has a strong impetus in empowering people (object of preach) become increasingly ?limp and do not have a clear focus in the making. The fact that ?feels getting worse, when the assumptions built into the meaning of propaganda has been less precise, such as: propaganda only be interpreted as a delivery from outside, rigor in defining the term propaganda, people only be treated as an static object. Seeing this, the call of the Islamic community development as one of the components of the ?spearhead a touch of alternative models make propaganda with more propaganda society actors and being active, participatory and progressive framed by the principle-the principle of community development Islamic da?wah (PMI), they are
the principle of integrity, principles of participation, principles of integrity, sustainable principles, principles of harmony and the principle of its own capabili- ties.
Abstrak
Menerapkan konsep paradigma baru model dakwah pengembangan masyarakat Islam menjadi sebuah keharusan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan ?pengembangan itu semakin menjadi penting manakala dalam realitas empirik masalah kedakwahan menunjukkan sebuah keprihatinan mendalam, dengan se- makin ?menjalarnya kesalahan dan penyederhanaan yang terlalu dalam melihat dan memahami dakwah. Dakwah yang memiliki daya dorong yang kuat dalam memberdayakan masyarakat (objek dakwah), menjadi semakin ?lemas dan tidak punya fokus yang jelas dalam penggarapannya. Kenyataan itu ?terasa semakin parah, ketika asumsi-asumsi yang dibangun dalam memaknai dakwah selama ini kurang tepat, semisal: dakwah hanya diartikan sebagai suatu penyampaian dari luar, kekakuan dalam memaknai istilah dakwah, masyarakat sebagai objek dakwah hanya diperlakukan menjadi sesuatu yang statis. Melihat hal itu, dakwah pengem- bangan masyarakat Islam sebagai salah satu komponen ?ujung tombak memberikan sentuhan alternatif model dakwah dengan lebih menjadikan pelaku dan masyarakat dakwah bersikap aktif, partisipatif dan progresif yang dibingkai oleh prisip-prinsip dakwah pengembangan masyarakat Islam (PMI), yaitu prinsip keutuhan, prinsip partisipasi, prinsip keterpaduan, prinsip berkelanjutan, prinsip keserasian dan prinsip kemampuan sendiri.
Applying the concept of the new paradigm model of community development of Islam became a necessity that needs to be engaged. This is because the ?develop- ment was considerably an important issue when the empirical reality of preach showed a deep concern, with more ?overwhelming errors and simplifications are too deep to see and understand propaganda. Preach who has a strong impetus in empowering people (object of preach) become increasingly ?limp and do not have a clear focus in the making. The fact that ?feels getting worse, when the assumptions built into the meaning of propaganda has been less precise, such as: propaganda only be interpreted as a delivery from outside, rigor in defining the term propaganda, people only be treated as an static object. Seeing this, the call of the Islamic community development as one of the components of the ?spearhead a touch of alternative models make propaganda with more propaganda society actors and being active, participatory and progressive framed by the principle-the principle of community development Islamic da?wah (PMI), they are
the principle of integrity, principles of participation, principles of integrity, sustainable principles, principles of harmony and the principle of its own capabili- ties.
Abstrak
Menerapkan konsep paradigma baru model dakwah pengembangan masyarakat Islam menjadi sebuah keharusan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan ?pengembangan itu semakin menjadi penting manakala dalam realitas empirik masalah kedakwahan menunjukkan sebuah keprihatinan mendalam, dengan se- makin ?menjalarnya kesalahan dan penyederhanaan yang terlalu dalam melihat dan memahami dakwah. Dakwah yang memiliki daya dorong yang kuat dalam memberdayakan masyarakat (objek dakwah), menjadi semakin ?lemas dan tidak punya fokus yang jelas dalam penggarapannya. Kenyataan itu ?terasa semakin parah, ketika asumsi-asumsi yang dibangun dalam memaknai dakwah selama ini kurang tepat, semisal: dakwah hanya diartikan sebagai suatu penyampaian dari luar, kekakuan dalam memaknai istilah dakwah, masyarakat sebagai objek dakwah hanya diperlakukan menjadi sesuatu yang statis. Melihat hal itu, dakwah pengem- bangan masyarakat Islam sebagai salah satu komponen ?ujung tombak memberikan sentuhan alternatif model dakwah dengan lebih menjadikan pelaku dan masyarakat dakwah bersikap aktif, partisipatif dan progresif yang dibingkai oleh prisip-prinsip dakwah pengembangan masyarakat Islam (PMI), yaitu prinsip keutuhan, prinsip partisipasi, prinsip keterpaduan, prinsip berkelanjutan, prinsip keserasian dan prinsip kemampuan sendiri.
DOI: https://doi.org/10.34001/an.v6i2.226
Article Metrics
Abstract view : 1511 timesAbstrak (PDF) - 127 times full text (pdf) - 2098 times
Editorial Office An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
|