MEMBEDAH STRATEGI KAMPANYE PILGUB JAWA TENGAH 2013 DUET GANJAR PRANOWO-HERU SUJATMOKO
Abstract
Abstract
Victory pair Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko are only carried by PDI Perjuangan duet Hadi Prabowo Murdono (coalition PKS, PKB, Gerindra, PPP, PKNU, Hanura) and Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmojo (a coalition of the Democratic Party, the PAN, the Party Golkar) in Central Java Governor Election 2013 to a very interesting political phenomenon perusal of political communication. The above facts can break the thesis that the steps form a coalition between the political parties in the democratic party five years, did not ensure victory for candidates contesting. Precisely solidity of a political party supported by the network infrastructure capable of defeating an opponent that is brought by a coalition of political parties that risky, no relationship is solid and easy to crack. This study is a qualitative research study of literature (literature study). Research conducted since the date of May 26 to July 7, 2013. Results showed that the campaign team Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko have to segment the electorate and political positioning accurately, faster, and more coordinated, making it easy to get the number of voters is greater than the two other competitors.
Keyword: strategy, campaign, central java gubernatorial elections
Kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko yang hanya diusung oleh PDI Perjuangan atas duet Hadi Prabowo-Don Murdono (koalisi PKS, PKB, Partai Gerindra, PPP, PKNU, Partai Hanura) dan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmojo (koalisi Partai Demokrat, PAN, Partai Golkar) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 menjadi fenomena politik yang sangat menarik menjadi bahan kajian komunikasi politik. Fakta di atas bisa mematahkan tesis bahwa langkah melakukan koalisi antar partai politik dalam pesta demokrasi lima tahunan, ternyata tidak menjamin kemenangan bagi kandidat yang bertarung. Justru soliditas dari sebuah partai politik yang didukung oleh jaringan infrastruktur mampu mengalahkan lawan yang diusung oleh partai politik koalisi yang riskan, tidak solid dan mudah retak hubungannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian pustaka (studi literatur). Penelitian dilakukan sejak tanggal 26 Mei-7 Juli 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko telah melakukan segmentasi pemilih dan positioning politik secara tepat, cepat, dan lebih terkoordinasi, sehingga mudah mendapatkan suara pemilih dengan jumlah lebih besar dibandingkan dengan dua kompetitor lain.
Kata kunci: strategi, kampanye, pemilihan gubernur Jawa tengah
Victory pair Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko are only carried by PDI Perjuangan duet Hadi Prabowo Murdono (coalition PKS, PKB, Gerindra, PPP, PKNU, Hanura) and Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmojo (a coalition of the Democratic Party, the PAN, the Party Golkar) in Central Java Governor Election 2013 to a very interesting political phenomenon perusal of political communication. The above facts can break the thesis that the steps form a coalition between the political parties in the democratic party five years, did not ensure victory for candidates contesting. Precisely solidity of a political party supported by the network infrastructure capable of defeating an opponent that is brought by a coalition of political parties that risky, no relationship is solid and easy to crack. This study is a qualitative research study of literature (literature study). Research conducted since the date of May 26 to July 7, 2013. Results showed that the campaign team Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko have to segment the electorate and political positioning accurately, faster, and more coordinated, making it easy to get the number of voters is greater than the two other competitors.
Keyword: strategy, campaign, central java gubernatorial elections
Kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko yang hanya diusung oleh PDI Perjuangan atas duet Hadi Prabowo-Don Murdono (koalisi PKS, PKB, Partai Gerindra, PPP, PKNU, Partai Hanura) dan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmojo (koalisi Partai Demokrat, PAN, Partai Golkar) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 menjadi fenomena politik yang sangat menarik menjadi bahan kajian komunikasi politik. Fakta di atas bisa mematahkan tesis bahwa langkah melakukan koalisi antar partai politik dalam pesta demokrasi lima tahunan, ternyata tidak menjamin kemenangan bagi kandidat yang bertarung. Justru soliditas dari sebuah partai politik yang didukung oleh jaringan infrastruktur mampu mengalahkan lawan yang diusung oleh partai politik koalisi yang riskan, tidak solid dan mudah retak hubungannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian pustaka (studi literatur). Penelitian dilakukan sejak tanggal 26 Mei-7 Juli 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko telah melakukan segmentasi pemilih dan positioning politik secara tepat, cepat, dan lebih terkoordinasi, sehingga mudah mendapatkan suara pemilih dengan jumlah lebih besar dibandingkan dengan dua kompetitor lain.
Kata kunci: strategi, kampanye, pemilihan gubernur Jawa tengah
DOI: https://doi.org/10.34001/an.v5i2.165
Article Metrics
Abstract view : 381 timesAbstrak (PDF) - 68 times full text (pdf) - 944 times
Editorial Office An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
|