KEMAMPUAN SISWA DALAM MENERIMA INFORMASI HOAX COVID-19
Abstract
Information about hoax content is also very massive by the government and anti hoax activists.
However, hoax information and news during Covid-19 was very much and made the public
fear. This research tries to find out why there are still many hoaxes. This study uses quantitative
methods using linear regression analysis. The theory used is the elaboration likelihood model.
The sample in this study was 317 students of SMA / SMK / MA in Tegal Regency using cluster
sampling. The results showed that there was an effect of students 'internet useability (X1) and
hoax content socialization (X2) together on students' behavior in receiving information (Y) of
37.8%. This study has new findings where students do not know how to report hoax news and
information. They automatically do not report if they receive information and news that are
indicated as hoaxes. Another factor that causes students not to report is the lack of motivation,
namely in the form of rewards. The government needs to make it easier for access to report news
and information that are indicated as hoaxes. Besides, providing rewards for whistleblowers is an
important thing and has not been done so far. The sooner someone reports, the hoax information
and news can be handled quickly and not spread to the wider community
Kemampuan mengakses dan membagikan informasi siswa melalui media internet dan
media sosial sangat baik. Informasi mengenai konten hoax juga sangat masif dilakukan
oleh pemerintah dan para pegiat anti hoax. Akan tetapi informasi dan berita hoax saat
covid-19 sungguh sangat banyak dan membuat ketakutan masyarakat. Penelitian ini
mencoba mencari tahu kenapa hoax masihbanyak. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier. Teori yang digunakan adalah
elaboration likelihood model. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 317 siswa SMA/
SMK/MA di Kabupaten Tegal dengan menggunakan cluster sampling. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh kemampuan penggunaan internet siswa (X1) dan sosialisasi
konten hoax (X2) secara bersama-sama terhadap perilaku siswa dalam menerima
informasi (Y) sebesar 37,8%. Penelitian ini memiliki temuan baru dimana siswa tidak
mengetahui bagaimana cara melaporkan berita dan informasi hoax. Secara otomatis
mereka tidak melaporkan jika menerima informasi dan berita yang terindikasi hoax.
Faktor lain yang menyebabkan siswa tidak melaporkan adalah karena tidak adanya
motivasi yaitu berupa reward. Penting bagi pemerintah untuk lebih mempermudah
akses melaporkan berita dan informasi yang terindikasi hoax. Selain itu, memberikan
reward bagi pelapor merupakan hal yang penting dan selama ini belum dilakukan.
Semakin cepat seseorang melaporkan maka informasi dan berita hoax dapat tertangani
dengan cepat dan tidaktersebar ke masyarakat luas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, d. Peleburan realitas nyata dan
maya: hoax menjadi budaya konsumstif
masyarakat global.
Beranda | Satgas Penanganan COVID-19.
(n.d.). Retrieved November 3, 2020,
from https://covid19.go.id/
Chumairoh, H. (2020). Ancaman Berita
Bohong di Tengah Pandemi
Covid-19. Vox Populi, 3(1), 22-30.
Data Kominfo: Berita Hoaks soal Virus
Corona Berjumlah 1.016—Cek Fakta
Liputan6.com. (n.d.). Retrieved
November 3, 2020, from https://
www.liputan6.com/cek-fakta/
read/4360418/data-kominfoberita-hoaks-soal-virus-coronaberjumlah-1016
Data Peserta Didik Kab. Tegal—
Dapodikdasmen. (n.d.). Retrieved
November 3, 2020, from https://
dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/
pd/2/032800
Data SMA dan SMK Kab. Tegal | Universitas
Muhammadiyah Malang. (n.d.).
Retrieved November 3, 2020, from
http://www.umm.ac.id/id/pages/
jawa-tengah/data-sma-dan-smkkab-tegal.html
Dyatmika, T., & Afnan, D. (2018). Scrap
Poster sebagai Media Kampanye
Sosial Anti Narkoba di SMA Negeri
Cirebon. Jurnal Kajian Media, 2(1).
Dyatmika, T., & Afnan, D. (2018). Efektivitas
Poster Kampanye Sosial Safety
Riding dari Limbah Kain Batik untuk
Mengubah Perilaku Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah
Cirebon dalam Berkendara. An-Nida:
Jurnal Komunikasi Islam, 10(2).
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat
Dengan Program IBM SPSS 19. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, E.M.(2010). A First Look at
Communication Theory.8th edition.
Boston:McGraw Hill.
Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi
Hoax di Media Sosial serta
Antisipasinya Hoax Communication
Interactivity in Social Media and
Anticipation. Jurnal Pekommas, 3(1),
-44.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan model
literasi media yang berkebhinnekaan
dalam menganalisis informasi berita
palsu (hoax) di media sosial. Jurnal
Pemikiran Sosiologi, 4(2), 142-164.
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
(n.d.). Retrieved November 3,
, from https://kominfo.go.id/
content/detail/10858/kominfomasyarakat-perlu-literasi-mediasosial/0/sorotan_media
Majid, A. (2019). Fenomena Penyebaran Hoax
dan Literasi Bermedia Sosial Lembaga
Mahasiswa Universitas Muslim
Indonesia.
Megasari, p. (2020). Kebijakan Pemerintah
Surabaya dalam Menangani Berita
Hoax (Studi Kasus di Kota Surabaya).
Al imarah: Jurnal Pemerintahan dan
Politik Islam, 5(1), 67-83.
Morrisan. (2013). Teori Komunikasi : Individu
Hingga Massa . Jakarta : Kencana
Nurrahmi, F. (2017). Pengaruh Terpaan
Media dan Sosialisasi Politik melalui
Primary Groups terhadap Proses
Pengambilan Keputusan Pemilih.
Jurnal Komunikasi Global, 6(1), 39-55.
Rahmawati, A., & Krisanjaya, K. (2019).
Literasi Media Untuk Mengantisipasi
Berita Palsu (Hoax) Di Media Sosial
Bagi Masyarakat Pulau Tidung
Kepulauan Seribu. Sarwahita, 16(01),
-74.
Riset: Ada 175,2 Juta Pengguna Internet
di Indonesia. (n.d.). Retrieved
November 3, 2020, from https://inet.
detik.com/cyberlife/d-4907674/
riset-ada-1752-juta-penggunainternet-di-indonesia
Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan Pemerintah
Menangkal Penyebaran Berita Palsu
atau ‘Hoax’. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni, 1(1), 13-19.
Sriwijayanti, A. R. (2019). Hubungan antara
Tayangan Iklan Kampanye Capres di
Media TV dengan Sikap Pemilih Pemula.
Widiastuti, T. W. (2017). Analisis
Elaboration Likelihood Model dalam
Pembentukan Personal Branding di
Twitter. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 588-
DOI: https://doi.org/10.34001/an.v12i2.1611
Article Metrics
Abstract view : 276 timesPDF - 982 times
Editorial Office An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
|