BUDAYA ORGANISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA ORGANISASI DALAM PENDIDIKAN
Abstract
Budaya organisasi berdasarkan kebersamaan, sikap, hubungan, dan asumsi secara eksplisit atau implisit diterima di keseluruhan organisasi untuk membantu menghadapi lingkungan luar dan mencapai tujuan. Ada empat budaya organisasi yaitu: apathetic culture; perhatian anggota organisasi terhadap hubungan antar manusia maupun terhadap kinerja pelaksanan tugas, keduanya rendah. Penghargaan diberikan terutama berdasarkan permainan politik dan pemanipulasian orang lain, caring culture;dicirikan oleh rendahnya perhatian terhadap kinerja dan perhatian hubungan antar manusia. Penghargaan didasarkan atas kepaduan dan harmoni, bukan atas pelaksanaan tugas, exacting culture; perhatian terhadap orang lain rendah tetapi perhatian terhadap kinerja sangat tinggi. Secara ekonomis, penghargaan sangat memuaskan tetapi hukuman atas kegagalan sangat berat, integrative culture; dicirikan dengan perhatian terhadap orang maupun kinerja keduanya. Budaya organisasi Indonesia belum mengacu pada keyakinan bersama, sikap, tata hubungan, dan asumsi yang secara eksplisit atau implisit diterima masyarakat dalam lingkup pendidkan sehingga untuk membantu menghadapi lingkungan luar dan mencapai tujuan organisasi sulit terwujud. Lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik dengan adanya organisasi yang terstruktur. Berorganisasi membutuhkan tenaga dan fikiran, uang. Sementara organisasi memberikan kepuasan. Orang akan bekerja efektif apabila yang diperoleh lebih tinggi dari pada nilai yang dinvestasikan. Organisasi pendidikan selalu mengadakan perubahan dalam pencapaian tujuan yang. Demikian juga organisasi pendidikan demi tujuan yang diharapkan dalam undang-undang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Danim, Sudarwan (2008), Visi Baru Manajemen Sekolah; Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik, Bumi Aksara, Jakarta.
Hariyadi, Rahmat (2006), Budaya Organisasi Sekolah Berprestasi, STAIN Salatiga Press, Salatiga
Hasbullah (2007), Otonomi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Handoko, T.Hani (2001), Manajemen, Edisi II, Cet. VII, Yogyakarta : BPFEE.
Hayati Djatmiko (2004), Yayat, Perilaku Organisasi, Cet. III, Bandung : CV.Alfabeta.
Purwanto, Ngalim (1999), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta : Mutiara.
Ratminto dan Winarsih, Atik Septi (2005), Manajemen Pelayanan; Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Carter dan Standar Pelayanan Minimal, Pustakan Pelajar, Yogyakarta.
Robbins, SP.(2007), Perilaku Keorganisasian, PT. Indeks, Jakarta.
Scheerens, Jaap (2003), Menjadikan Sekolah Efektif, penerjemah Abas Al Jauhari, Jakarta: Logos.
Sutrisno, Oteng (1999), Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Bandung : Angkasa, Cet. IV.
Saydan (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Jambatan, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.34001/intelegensia.v8i2.1487
Article Metrics
Abstract view : 1276 timesPDF - 991 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Intelegensia : Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Currently this Journal is Indexed by
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.