Manajemen Keuangan Publik Negara Indonesia dalam Perspektif Abu Yusuf

Abstract

Islamic economics is a science and activity among people who relate and socialize to achieve daily needs. There is so much knowledge that his studies attract Islamic scholars and researchers. That's why it's interesting to talk about one of the most important financial figures of the time, namely Abu Yusuf. The results of this study show that Abu Yusuf's speculation about state funding is classified into three, namely ghanimah, sadaqah, zakat, and fay. The implementation of Abu Yusuf's idea of public funding in Indonesia is in line with the inclusion of sadaqah criteria acquisition tax, property and construction tax in the kharaj category, and trade tax consisting of imports and exports. Taxes are classified as "usyr". This discussion begins with a profile of Abu Yusuf and a brief overview of public funding from Abu Yusuf's point of view

Ekonomi Islam adalah ilmu dan aktivitas di antara orang-orang yang berhubungan dan bersosialisasi untuk mencapai kebutuhan sehari-hari. Pengetahuan yang sangat banyak sehingga kajiannya menarik para sarjana atau peneliti Islam. Itulah mengapa menarik untuk membicarakan salah satu tokoh keuangan paling mashur pada waktunya, yakni Abu Yusuf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spekulatif Abu Yusuf tentang pendanaan negara digolongkan jadi tiga yakni ghanima, shadaqah atau zakat, dan fay. Pelaksanaan gagasan Abu Yusuf mengenai pendanaan publik di Indonesia selaras dengan dimasukkannya pajak perolehan kriteria Shadaqah, pajak properti dan konstruksi dalam kategori Kharaj, dan pajak perdagangan terdiri dari impor dan ekspor. Pajak diklasifikasikan sebagai "Usyr". Pembahasan ini dimulai dengan profil Abu Yusuf dan gambaran pendek  tentang pendanaan publik dari sudut pandang Abu Yusuf.